Selasa, 21 Maret 2023, Ragam - Banyak yang merasa bahwa kebijakan ini diskriminatif terhadap mereka yang bergantung pada perdagangan barang bekas sebagai mata pencaharian. Di Tanjung Balai, pakaian bekas impor dari Malaysia menjadi sumber penting pakaian yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dan larangan ini dianggap sebagai kesulitan bagi pedagang kecil dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Para pedagang pakaian bekas impor di Tanjung Jabung Barat, Jambi, juga menghadapi ancaman kebangkrutan akibat dari larangan ini. Mereka merasa bahwa kebijakan pemerintah salah arah dan hanya akan menurunkan bisnis mereka.
Para pedagang ini telah berjuang untuk pulih dari dampak pandemi selama dua tahun terakhir dan kini berharap ada solusi konkret dari pemerintah untuk memastikan bahwa para pedagang dan masyarakat berpenghasilan rendah dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Baca Juga: Sony Mengumumkan Peluncuran Platform NFT Bagi Pengguna PlayStation
Larangan ini tidak hanya berdampak pada mata pencaharian para pedagang, tetapi juga berdampak pada daya beli masyarakat berpenghasilan rendah. Para pedagang mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka untuk melarang impor pakaian bekas dan menemukan solusi yang lebih berkelanjutan untuk semua pihak yang terlibat.
Para pedagang mencari kebijakan yang adil yang memungkinkan mereka untuk tetap menjalankan bisnis mereka sambil juga memastikan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah memiliki akses terhadap pakaian yang terjangkau.
Artikel Terkait
Hakim AS menolak keberatan dari SEC dan Menyetujui Kesepakatan $1,3 miliar antara Binance.US dan Voyager.
Koleksi NFT 'GITCOIN PRESENT' Akhirnya Merilis NFT Vitalik
CEO Circle menyatakan bahwa semua cadangan untuk USDC aman dan terjamin, dan mereka akan mentransfer sisa uang
Sony Mengumumkan Peluncuran Platform NFT Bagi Pengguna PlayStation