HarianKripto.id - Para pelukis Banyuwangi mulai memanfaatkan teknologi Blockchain dengan menggaet para musisi ternama untuk memasarkan karya beserta pada bentuk aset digital non fungible token (NFT).
Tergabung dalam kumpulan komunitas ArtOs Nusantara, lukisan NFT itu disiapkan hanya untuk 50 orang pembeli pertama lagu.
"Ini merupakan wadah baru, ekosistem baru yg memungkinkan adanya sharing royalti yg akan membantu sahabat-sahabat pelaku seni," kata Imam, pada saat penerbitan NFT.
Baca Juga: Pembangunan Bandara Bali Utara Mengusung Metaverse, Megawati Marah?
Peluncuran itu dihadiri para artis ArtOs Nusantara, CEO StarX Irwan Wahyudianto, dan seniman Shania. Sementara musisi ternama Once Mekel & Yuni Shara turut mengikuti kegiatan peluncuran secara online atau daring.
Imam menambahkan, kerja sama pelukis dan penyanyi untuk menjual karya pada bentuk NFT adalah yg pertama dilakukan di Indonesia.
Langkah ini diharapkan dapat memotivasi para artis dan musisi lain agar bergabung memanfaatkan teknologi blockchain dalam memasarkan karyanya.
Baca Juga: BTC dan ETH Menurun Di Tengah Laporan Kebangkrutan Genesis
"Bagaimana artis wajib melek digital. Bagaimana mampu menerima pendapatan melalui sharing berdasarkan NFT," ujar Imam.
Tak hanya artis lukis, para musisi jua optimistis menggunakan proyek ini. Once mengatakan, seni musik sebenarnya sulit buat masuk pada teknologi blockchain. Dengan kerja sama beserta para artis, para musisi mampu turut ambil bagian.
Seniman ArtOs Nusantara bekerja sama menggunakan perusahaan entertainment & teknologi StarX & beberapa pihak lain pada kerja sama itu.
Baca Juga: Binance Disebut sebagai Rekanan dengan FinCEN Untuk Melawan Bitzlato
Lagu para penyanyi dijual pada platform improduction.io. Pembeli lagu-lagu tadi akan menerima insentif berupa lukisan NFT artis ArtOs Nusantara.
Artikel Terkait
Beban kerja Walmart Melonjak Saat Debut Pasar NFT Hijau Terbaru di VeChain
Seni Pixel Kaki? NFT Teraneh Tahun 2023
NFT Memiliki Masa Depan yang Lebih Cerah di Instagram Daripada di Twitter
NFT Game of Thrones Terjual dengan Cepat Tetapi Menuai Kritik Karena 'Kualitas Desain yang Buruk'
Kripto di Korea Selatan - 'Metaverse Seoul', Embargo Game NFT & Peluncuran STO