Kisah Taruhan Investasi Bitcoin MicroStrategy

- Rabu, 11 Mei 2022 | 11:00 WIB

Keputusan investasi Bitcoin (BTC) dari MicroStrategy, yang banyak dilihat sebagai aksi taruhan, mulai mengarah ke sisi yang negatif. Bagaimana tidak, harga BTC yang saat ini terus bergerak turun, hampir membuat total kepemilikan perusahaan tersebut berubah menjadi minus, alias merugi.

Investasi Bitcoin MicroStrategy akan Minus?

Berdasarkan laporan Bloomberg, pada saat harga kripto utama telah lebih rendah dari US$30.700, nilai kepemilikan BTC dari MicroStrategy menjadi turun di bawah rata-rata pembeliannya. Sekadar informasi, pada 4 April, diketahui MicroStrategy telah memiliki 129.218 koin BTC. Pembelian dimulai pada Agustus 2020. "Pelonggaran kebijakan inflasi Federal Reserve telah membantu meyakinkan saya untuk keluar dari uang tunai [dengan membeli BTC]," ujar Michael Saylor, CEO dari MicroStrategy. Bahkan, di tahun 2021, perusahaan telah menerbitkan obligasi yang hasilnya digunakan untuk menambah kepemilikan BTC-nya. Menariknya, Saylor pun mengungkapkan nilai kepemilikan BTC perusahaan ketika nilainya jatuh di bawah harga beli. Perusahaan menerima biaya penurunan dengan nilai US$170 juta, untuk kuartal terakhir. Juga, ada lebih dari US$1 miliar dalam langkah HODLing perusahaan. Karena langkah pembelian BTC, harga saham MicroStrategy pun sempat melesat hingga empat kali lipat, sebelum berbalik negatif mengikuti pergerakan harga Bitcoin.

Terhantam Langkah the Fed 

Tentu saja, korelasi antara pasar saham dan kripto yang tinggi saat ini, telah membawa keduanya jatuh tergeletak karena sentimen global dari kebijakan bank sentral AS, the Fed. Selera risiko yang menyusut membuat saham dan aset kripto dilepas oleh sebagian besar investor, yang berbondong berburu dolar AS karena suku bunga yang menggiurkan. Risiko gelembung pada ekonomi AS tetap menjadi perhatian, karena semakin agresif the Fed mengambil langkah, akan semakin sakit pula kejatuhannya. Setidaknya, ini sudah dilihat oleh banyak pemain besar di industri. Robert Kiyosaki, penulis buku pendidikan keuangan terlaris, Rich Dad Poor Dad, juga melihat hal tersebut. Ia menyarankan kepada para pengikutnya di Twitter untuk lebih banyak memiliki emas, perak dan BTC untuk persiapan saat resesi melanda AS. Hiper-inflasi pun membayangi. Mari kita saksikan. [st]        

Editor: Syofri Taka

Tags

Terkini

SEC Sues Binance, CZ: "Strong Together"

Selasa, 6 Juni 2023 | 12:57 WIB

SEC Gugat Binance, CZ : "Strong Together"

Selasa, 6 Juni 2023 | 11:09 WIB

XRP Lawyer Predicts XRP Will Win Against SEC

Selasa, 6 Juni 2023 | 00:46 WIB
X