Harga Bitcoin (BTC) diprediksi melorot hingga U$35 ribu (Rp500 juta). Harga puncak sepanjang masa adalah US$922 juta per 14 April 2021. Kenaikan besar diperkirakan mencapai US$90.700 (Rp1,3 milyar) pada 9 Juli 2021.
Dengan harga Bitcoin saat ini US$54 ribu, jika terus melorot, diperkirakan bisa terus terkoreksi hingga U$35 ribu (Rp500 juta).
Prediksi itu berdasarkan data dari Digitalik.net yang menggunakan variabel harga rata-rata terkini. Data diperbarui setiap 15 menit, menggunakan model Stock-to-Flow (StF) Bitcoin rancangan PlanB.
Berdasarkan grafik itu, harga Bitcoin bisa menyentuh US$35.300 per BTC pada 23 Mei 2021 dari harga saat ini US$54.800 per BTC. Artinya potensi koreksi mencapai 35 persen!
Selain menggunakan Digitalik.net sebagai instrumen proyeksi, berdasarkan indikator Squeeze Momentum di TradingView, tanda-tanda koreksi memang masih besar.
Berdasarkan indikator itu di time frame 4 jam, tampak beberapa bar hijau muda sudah beralih menjadi bar hijau tua yang terus memendek sejak 14 April 2021. Itu menandakan tekanan jual mulai merajai.
Dan kini bar hijau tua sudah semakin banyak dan diikuti oleh bar merah terang sebagai penanda koreksi lebih dalam, hingga bar merah tua muncul.
Tanda-tanda bullish akan muncul ketika bar merah tua mulai memendek dan diikuti oleh bar hijau muda.
Perpaduan indikator Digitalik.net dan Squeeze Momentum memastikan koreksi mayor akan terjadi hingga akhir bulan Mei 2021, berdasarkan harga terkini.
Berdasarkan Digitalik.net itu pula, harga US$35.300 per BTC pada 23 Mei 2021 adalah pula sebagai support besar terhadap lonjakan harga Bitcoin US$90.700 (Rp1,3 milyar) pada 9 Juli 2021.
Dan seperti biasa, terkoreksinya harga aset Bitcoin adalah sebuah peluan besar untuk masuk kembali pada Mei 2021 nanti. Kita nantikan! [nic]