HarianKripto.id - Di jaman sekarang ini, instrumen investasi mulai beragam mulai dari cara tradisional seperti hingga investasi asset digital, seperti emas, saham, reksadana, dan kripto. Dari sejumlah investasi, investasi saham dan kripto lah yang paling banyak diminati masyarakat karena menghasilkan cuan yang besar pula walau resikonya sangat tinggi.
Meski keduanya sama-sama menghasilkan cuan yang cukup menggiurkan dan mudah diakses, tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk berinvestasi di kedua instrumen ini.
Saham Punya Fundamental, Kripto Punya Votilitas
Perlu kalian ketahui bahwa saham merupakan suatu bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan, sedangkan kripto merupakan sebuah asset digital yang dibangun pada teknologi blockchain dan kegunaan nya sebagai mata uang digital. Dapat disimpulkan bahwa, ketika membeli saham berarti membeli sebagian kecil kepemilikan atas sebuah perusahaan. Sementara pada asset kripto berarti berinvestasi pada mata uang bukan pada perusahaannya, seperti emas atau valuta asing tetapi dalam versi digitalnya.
Jika dilihat dari tingkat kredibilitasnya, tentu saham lebih memiliki tingkat kredibilitas yang lebih tinggi dibandingkan kripto. Hal ini dikarenakan saham memiliki fundamental yang kuat dan terdapat badan usahanya, sedangkan kripto tidak ada. Walau kedua instrumen ini memiliki resiko kerugian yang tinggi, tetapi kripto lebih memiliki votilitas yang sangat tinggi disbanding saham. Meski begitu, kripto ini masih tergolong investasi yang baru jika dibandingkan saham.
Kripto Dengan Desentralisasinya, Sedangkan Saham Dengan Sentralisasinya
Saham sendiri dapat diperoleh dari broker saham secara langsung dan peredarannya pun menggunakan sistem sentralisasi yang artinya perdagangan saham diawasi dan diatur oleh pihak ketiga. Sedangkan kripto dapat diperoleh dengan cara mining atau dapat juga dengan membeli nya di platform exchange kripto seperti indodax, pluang, tokocyrpto dan binance. Uniknya lagi, kripto juga tidak dikendalikan oleh siapapun termasuk pemerintah sehingga tidak adanya pengawasan yang ketat.pengawasan kripto dilakukan secara terdesentralisasi.
Bagi para investor perlu diingat bahwa setiap investasi pasti memiliki resikonya. Maka dari itu penting untuk mencari instrumen investasi yang sesuai dengan profil resiko masing-masing bukan investasi mana yang lebih menguntungkan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tujuan investasi, baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Perlu diingat pula bahwa memiliki pengetahuan yang banyak terhadap masing-masing instrument itu penting dan juga selalu gunakan uang dingin apabila berinvestasi.
Artikel Terkait
Menghubungkan Perangkat Fisik ke Metaverse melalui Blockchain Baru
Penjelasan Metaverse, Ini Hal Yang Perlu Kamu Tahu
Model Penalaran Hukum Aplikasi Berbasis Kecerdasan Buatan dan Teknologi Blockchain