CryptoQuant: Bitcoin Belum Bearish Kuat, Peluang Akumulasi

- Selasa, 20 Juli 2021 | 20:05 WIB

Perusahaan analis kripto, CryptoQuant, menilai kendati Bitcoin terkoreksi lebih 50 persen dari rekor tertingginya, pasar sejatinya belum bearish kuat. Ini adalah peluang akumulasi, sebut perusahaan itu. "Kita belum di pasar bear," sebut CryptoQuant singkat, di Twitter, Selasa (20/7/2021). https://twitter.com/cryptoquant_com/status/1417431398814666755 CryptoQuant menyandarkan analisis pada grafik rasio MVRV (Market Cap/Realised Cap). Pada gambar yang disertakannya, koreksi harga Bitcoin tidak seperti koreksi besar pada Desember 2017 dari US$20 ribu per BTC.
-
Rasio Bitcoin MVRV menunjukkan bahwa pasar bear belum tiba, karena harga BTC belum jatuh serendah setelah tertinggi sepanjang masa 2017 sebesar US$20.000. Ini sangat terkait dengan proyeksi Mike McGlone pada Juni 2021 lalu. Dia menegaskan koreksi masih sehat, walaupun berpotensi masuk wilayah tak sampai di bawah US$20 ribu. McGlone juga meyakini harga kripto wahid ini bisa mencapai US$100 ribu per BTC pada tahun 2021. https://www.hariankripto.id/bloomberg-dip-bitcoin-berpotensi-menguat-ke-us100-ribu/ MVRV pada prinsipnya menunjukkan rasio nilai kapitalisasi pasar suatu aset dengan kapitalisasi yang direalisasikan. Data yang dibagikan CryptoQuant menunjukkan, bahwa kemunduran saat ini dapat digunakan sebagai peluang bagus untuk mengakumulasi. "Data jangka pendek menawarkan kemungkinan pengujian pada dukungan, peluang eksposur yang baik," sebut CryptoQuant lagi. Di warta sebelumnya, Menurut Glassnode, sebagian besar aksi jual dalam perdagangan saat ini dilakukan oleh investor yang membeli Bitcoin di harga atas. https://www.hariankripto.id/laporan-sebagian-besar-bitcoin-dijual-rugi/ Artinya, para investor ini melakukan aksi jual rugi karena menjual di bawah harga saat mereka membeli. “Jaringan Bitcoin saat ini mencapai US$5,3 milyar/hari dibandingkan dengan US$15,5 milyar dalam volume harian yang diselesaikan pada puncak tahun 2021, [karena investor] menyadari kerugian”, kata Glassnode, dilansir dari Decrypt, Selasa (20/7/2021). Menurut Glassnode, alasan utama aksi jual rugi ini kemungkinan karena para investor telah merasa takut. Secara fundamental, yakni penerapan kripto pada prinsipnya masih baik. Lihatlah CryptoSpen mengumumkan Visa menyetujui penerbitan kartu debit fisik bagi warga Australia, guna mempermudah transaksi Bitcoin mereka. https://www.hariankripto.id/bank-sentral-inggris-kripto-belum-ancam-stabilitas-keuangan/ Pernyataan positif juga datang dari Inggris. Jon Cunliffe, Deputi Gubernur Bank Sentral Inggris, mengatakan bahwa kripto masih belum cukup besar untuk mengancam stabilitas keuangan. [nic]

Editor: Nicholas Nararya

Tags

Terkini

Emas atau Bitcoin, Bagus Mana?

Selasa, 13 Desember 2022 | 18:00 WIB

Siapa yang Memimpin Web 3.0?

Senin, 5 Desember 2022 | 19:07 WIB

Mengenal Tentang Mekanisme Proof-of-Work (PoW)

Selasa, 29 November 2022 | 20:47 WIB

Memahami Kelebihan dan Kekurangan Cryptocurrency

Selasa, 29 November 2022 | 20:39 WIB

Ethereum VS Cardano, Pilih Mana?

Selasa, 29 November 2022 | 20:34 WIB

Yuk Mengenal Lebih Dalam Tentang Proof-of-Stake

Senin, 28 November 2022 | 21:01 WIB

Kripto Ilegal, Apa Benar?

Senin, 28 November 2022 | 20:22 WIB

Kripto atau Saham, Mana Lebih Menguntungkan?

Rabu, 23 November 2022 | 23:27 WIB

Apa Itu Tokenisasi di Dunia Kripto?

Senin, 2 Mei 2022 | 20:30 WIB

Apa Itu Rug Pull Kripto dan Cara Mengenalinya?

Sabtu, 26 Februari 2022 | 11:35 WIB

5 Artis Indonesia Masuk Kripto, Dari Anang Hingga Atta

Jumat, 25 Februari 2022 | 11:11 WIB
X